Xin Chào, Ho Chi Minh City!
4/13/2018 02:00:00 AMTan Son Nhat International Airport |
Courtesy of VietJet Air |
Boarding pass! |
Data pencarian Skyscanner |
Lovely crew! |
VietJet Air Inflight Magazine |
Xin Chào, Ho Chi Minh City! |
Paska Imigrasi |
Conveyor Belt |
Counter Penukaran Uang |
Beberapa traveler lebih suka menjadi Fakir WiFi ketika berada di luar negeri dengan alasan berhemat. Tetapi, agar tetap bisa
Viettel 4G Sim-Card |
Keluar dari hiruk pikuk bandara, cuaca panas langsung menyerbu. Mirip kesan pertama ketika tiba di Bangkok. Saya celingukan mencari Airport Bus 109. Ya, sejak 16 Maret 2016, Tan Son Nhat International Airport sudah punya Airport Bus resmi. Selain nyaman, bus ini juga mempunyai jam operasional yang cukup lama, dari pukul 05:30 pagi sampai pukul 00:30 dini hari. Umumnya bus ini mempunyai rotasi pemberangkatan tiap 15-20 menit sekali, dan menempuh total perjalanan 45 menit. Adapun rute dari Airport Bus 109 ini adalah sebagai berikut:
Jadi apabila kalian menginap di sekitar Bến Thành Market, Phạm Ngũ Lão, atau daerah disekitar District 1, gunakan saja bis ini. Hanya 20.000 VND atau setara dengan Rp 12.000 untuk sekali jalan. Jangan tertukar dengan Airport Bus 119 karena tujuannya jelas berbeda! Info lengkap mengenai Airport Bus 109 bisa klik disini.
Gotcha! |
Lets hop in! |
Bus 152 (Courtesy of TripAdvisor) |
Spacious and Free Wifi! |
Route |
Ticket |
Kru Airport Bus 109 ini, baik kondektur maupun sopirnya, punya bekal bahasa Inggris basic yang lumayan. Sehingga kita bisa bertanya-tanya terkait lokasi pemberhentian kita. Memang tidak seperti di Wakanda, agak susah menemui warga Vietnam yang bisa berbahasa Inggris. Nyentriknya, meskipun sudah mempunyai pemberhentian yang ditentukan, kita bisa berhenti sembarangan selama itu masih dalam rute.
Saya harus mengapresiasi sopir bus saya ini. Tingkat kesabarannya itu lho. Heh, membelah jalanan semrawut penuh dengan pengendara motor, perlu lebih dari sekedar keahlian mengemudi. Kudu punya kesabaran tingkat tinggi! Lantas, hal yang menyebalkan tapi kelak justru terus saya rindukan dari semrawutnya jalanan HCMC adalah perihal MENYEBERANG. Ya, menyeberang di jalanan HCMC adalah hal tersulit kedua di dunia setelah usaha menemukan huruf "N" pada permen karet Yosan!
Bus 152 dikepung motor! |
Central Park of Saigon |
Central Park of Saigon |
Sore di Bùi Viện |
Bùi Viện |
Beberapa teman sebenarnya merekomendasikan Hongkong Kaiteki Hotel yang terkenal dengan pod/capsule room-nya. Selain murah, konon hotel ini banyak disinggahi oleh traveler dari tanah air. Lokasinya juga berada di Bùi Viện meskipun agak pinggir. Biasanya saya gampang kepincut dengan pod/capsule room, tetapi kali ini, selain karena preferensi Istri, saya juga membawa perlengkapan kamera. Lho kan biasanya juga bawa? Mengingat kriminalitas di HCMC ini agak lumayan, jadi ya saya hanya berjaga-jaga. Lagipula harganya tidak terpaut jauh kok, disini malah dapat sarapan gratis.
Bali Boutique Hotel |
Pemandangan dari jendela kamar |
Screenshoot dari www.vneconomictimes.com |
Nah, ada beberapa rencana saya hari ini. Pertama
The Sinh Tourist |
Dari hasil browsing, besok dipastikan hampir semua warga HCMC akan menyaksikan arak-arakan jenazah mantan Perdana Menteri legendaris tersebut. Memilih ikut rombongan tour menurut saya adalah pilihan yang tepat. Naik kendaraan umum meskipun murah, akan sangat merepotkan ketika bebarengan dengan acara itu. Perlu diketahui, Củ Chi Tunnel terletak di sebelah barat laut HCMC sejauh ±50 kilometer. Dengan naik kendaraan umum, perlu setidaknya dua kali ganti bis untuk sampai sana. Fyuuh! Tapi bagi yang tertarik untuk berpetualang menggunakan kendaraan umum, di postingan berikutnya akan saya ceritakan juga kok!
Travel Voucher The Sinh Tourist |
Phuong Heng Bus Office |
Tiket bus Phuong Heng |
Halal Amin |
Pintu depan The Daun Restaurant |
Recommended on TripAdvisor! |
Apakah karena saya sudah lapar
Saya pernah mencoba Halal Phở di Singapura beberapa waktu yang lalu, yang juga saya tulis di blog. Saya perhatikan, yang membedakan adalah garnish daun Ngo Gai. Garnish yang umum dalam Phở adalah daun basil, tauge, irisan cabe, dan jeruk nipis. Tapi di Vietnam sendiri biasanya wajib ditambahkan daun Ngo Gai. Daun Ngo Gai ini sebenarnya juga digunakan di beberapa masakan Thailand dan Malaysia.
Meski begitu, daun Ngo Gai sebenarnya bukan tumbuhan asli Vietnam atau Asia Tenggara. Asal-usulnya berada di Amerika tropis, termasuk Meksiko, Amerika Tengah dan Karibia. Dedaunan ini diperkenalkan ke India dan Asia Tenggara melalui kolonisasi dan perdagangan.
Ngo Gai leaves a.k.a Mexican Coriander (Courtesy: fromofficetobeach.com) |
Certificate of Excellence! |
Di sepanjang jalan, saya mulai melihat bendera Vietnam yang diikat dengan tali hitam. Sepertinya besok sepanjang jalan saya akan menemui bendera-bendera ini. Mengingat persemayaman juga akan di lakukan di Distrik Củ Chi. Melewati Central Park of Saigon saya melihat banyak warga lokal yang masih beraktifitas terutama memainkan Da Cau.
Girls playing Da Cau |
Boys playing Da Cau |
Shuttle-Cock Da Cau (Courtesy of entremielysushi.com) |
Ho Chi Minh City Trip: Part 1 (You're here) | Part 2 | Part 3
1 komentar
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.cc