Bangkok Trip: Masjid Darul Aman, Chatuchak Weekend Market
5/30/2016 01:41:00 AMUntuk menuju Masjid Darul Amman, dari pintu keluar stasiun BTS Ratchathewi, setelah turun tangga, menyeberanglah dahulu baru belok kiri. Saya belok kiri dulu jadi terpaksa berjalan agak memutar demi jembatan penyeberangan. Fyuh!
Di dekat Masjid Darul Aman ini ada beberapai kedai dan restoran halal. Namun dari hasil browsing, ada kedai yang terkenal yaitu Farida Fatornee. Saking terkenalnya, kedai ini ada di direktori google map lho! Di kedai ini selain menjual makanan khas Thailand seperti Tom Yum dan Pad Thai, juga menjual
Pad Thai |
Mango Sticky Rice |
Pemandangan dari Exit Gate 1 |
Peta Chatuchak |
- Pakaian & aksesoris (bagian 2-6, 10-26)
- Kerajinan (bagian 8-11)
- Keramik (bagian 11, 13, 15, 17, 19, 25)
- Furnitur dan dekorasi rumah (bagian 1,3,4,7,8)
- Makanan dan minuman (bagian 2, 3, 4, 23, 24, 26, 27)
- Tanaman dan alat berkebun (bagian 3, 4)
- Seni dan haleri (bagian 7)
- Hewan dan aksesoris (bagian 8, 9, 11, 13)
- Buku (bagian 1, 27)
- Barang antik dan koleksi (bagian 1, 26)
- Miscellaneous dan Busana Bekas (bagian 2, 3, 4, 5, 6, 22, 25, 26)
Oya, jika kita bingung dengan direksi Chatuchak, carilah security dan mintalah peta padanya. Gratis kok! Setidaknya dengan peta ini akan memudahkan kita menjelajah dan mencari barang yang akan kita beli. Trust me, mengandalkan insting hanya akan membuat kita wira-wiri tak karuan.
Pasar seluas kurang lebih 9 hektar ini dikunjungi tidak kurang dari 200.000 orang per hari di setiap akhir pekan. Sebenarnya turis cenderung memilih pasar ini untuk membeli cenderamata khas Thailand dengan harga yang cukup murah. Satu hal lagi, kelihaian dalam tawar-menawar dapat diuji di sini untuk mendapatkan harga terbaik. Yup, tawarlah setiap barang yang dibeli. Walaupun untuk pembelian diatas 3 biasanya sudah mendapatkan diskon juga sih.
Dari hasil kesasar menjelajah kesana kemari, saya membeli beberapa barang untuk oleh-oleh. Ada sapu tangan dengan motif gajah, gantungan kunci dan magnet kulkas. Barang-barang ini saya foto ketika sudah sampai ke penginapan. Saya tidak membeli banyak, hanya untuk orang-orang terkasih saja.
Oya, jika pernah ke Chatuchak, kita pasti akan mengenali orang ini. Orang yang nampak seperti versi kartun Koki Spanyol ini adalah Fernando Andrés Yusta, pemilik Viva 8 Spanish Restaurant. Kita bisa melihat "atraksi" Señor Yusta tiap akhir pekan saat menjelang sore. Biasanya akan ada banyak kerumunan penonton penasaran. Next time you’re in Chatuchak, he definitely deserves a "hola!"
Señor Yusta |
Sekitar pukul 17.00 saya beringsut dari Chatuchak. Sekalian perjalanan balik ke hotel, saya berencana mampir ke Platinum Mall. Hanya membunuh rasa
penasaran saya karena hampir rata-rata travel-blog yang saya baca, selain MBK mereka mampir ke Platinum. Tentu saja untuk berbelanja. Ya, kalau ada
oleh-oleh yang lebih menarik dari Chatuchak bolehlah nanti beli. Platinum Mall ini berada di
Petchaburi Road di Ratchathewi bersebelahan tidak jauh dengan kantor KBRI.
Platinum Fashion Mall dari atas jembatan penyeberangan |
Summer Sale! |
Banyak orang Indonesia yang saya temui disini, rata-rata sih rombongan buibuk. Kata mereka asyiknya Platinum Fashion Mall itu, kita bisa beli grosiran dengan harga lebih murah, nawar juga bisa. Kalau di Indonesia semacam Tanah Abang mungkin, ya?
Dari harusnya saya naik bis 83 langsung ke Phloen Chit, tapi karena bis ini tidak kunjung datang, saya memilih naik bis 511. Pikir saya karena ini kearah timur maka harusnya akan mengikuti jalur ke Phloen Chit juga. Salah! Kadung naik dan baru tahu ini adalah Bus 511 Express yang hanya berhenti di stasiun tertentu saja. Setelah diturunkan di halte terdekat, sempat googling dan kemudianapes tahu bahwa tidak ada bus dari sini menuju Phloen Cit. Cara termudah adalah naik tuk-tuk atau taksi yang biasanya mahal. Maka baiklah kita
isi penghabisan sore ini dengan jalan kaki biar gempor sehat. Cek google map dan voila tidak jauh kok hanya 1.9 km.
Let's go!
Sesampainya di penginapan saya langsung gejol-gejol mencari air minum
dan menenggak air putih sangking haus, gerah, capek, dongkol,
bercampur jadi satu. Sembari menyaksikan saya menenggak gelas demi gelas resepsionis bertanya sambil cekikikan “I knew Bangkok is so damn hot, but 3 glass of water,
really thirsty huh dude?” saya hanya manggut-manggut sambil menenggak gelas ketiga. Sembari naik tangga saya berseloroh “I wish Thai people can speak
English as fluent as you so I don’t need to get lost and walk my way home for
1.9 km” Counterpain mana counterpain!
List of Bangkok Trip:
Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8
Dari harusnya saya naik bis 83 langsung ke Phloen Chit, tapi karena bis ini tidak kunjung datang, saya memilih naik bis 511. Pikir saya karena ini kearah timur maka harusnya akan mengikuti jalur ke Phloen Chit juga. Salah! Kadung naik dan baru tahu ini adalah Bus 511 Express yang hanya berhenti di stasiun tertentu saja. Setelah diturunkan di halte terdekat, sempat googling dan kemudian
Bus 511 (taken from khatmadula.com) |
My walking map |
List of Bangkok Trip:
Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | Part 8
2 komentar
Seru banget pengalamannya. Info-infonya juga jelas dan lengkap. Jadi makin semangat jelajah Thailand. Tmks 😊😊
BalasHapusTerimakasih sudah menyempatkan mampir baca. Semoga jalan-jalan di Thailand-nya menyenangkan!
Hapus