Tips: 7kg Packing untuk Budget Traveler

9/29/2015 06:01:00 PM

FYI: Postingan berikut adalah update dari postingan yang dipublikasikan pada September 2015. Postingan ini telah diperbarui Maret 2017 menyusul adanya peraturan baru mengenai bagasi kabin AirAsia dan disusulkan update terbaru Januari 2019 terkait peraturan baru Bagasi Lion dan Wings Air. 


Kita tahu bahwa salah satu biaya terbesar yang dikeluarkan untuk traveling adalah tiket pesawat. Umumnya ketika kita hendak traveling, kita disibukkan dengan mencari tiket pesawat yang murah, bahkan berburu tiket promo jauh-jauh hari. Kemudian, untuk mengokomodasi kepentingan serba murah tadi, biasanya orang (cenderung) memilih Low Cost Carrier (pembahasan lebih lengkap bisa klik disini). Nah, agar tiket makin murah, apabila pergi dalam waktu singkat katakanlah 4 hari, selalu usahakan untuk tidak ambil bagasi ekstra. Inilah tips saya bagaimana menyiasati packing tas/koper supaya lolos syarat 7kg untuk masuk ke kabin pesawat.

Selalu ada solusi untuk packing
Kebanyakan Low Cost Carrier memberlakukan 1 bag only dan beratnya maksimal 7 kg untuk tas/koper yang dibawa ke dalam kabin. Silahkan bisa check ke masing-masing maskapai untuk peraturan lebih lengkapnya, karena biarpun sebenarnya hampir sama, tapi biasanya ada sedikit pembeda satu sama lain. Disini, saya akan bagikan informasi untuk maskapai Air Asia dan untuk apa aja barang yang biasa saya bawa untuk perjalanan 3-4 hari.

Peraturan bagasi kabin

Sebelum jauh membahas, akan saya jelaskan berbagai kelebihan melakukan traveling dengan bawa tas/koper ke kabin pesawat: 

Satu: Menghemat biaya tiket. Kita menghindari beli bagasi tambahan supaya tiket tetap murah. Pilihan harga bagasi di Air Asia sekarang mulai 20 kg untuk rute internasional. Sedangkan yang 15 kg hanya ada di penerbangan domestik. Dan dalam penerbangan intra-Asean bagasi seberat itu harus ditebus dengan harga Rp. 180.000. Lumayan kan kalau harus terhitung harga perjalanan bolak-balik?

Dua: Tanpa tambahan bagasi berarti kita bisa langsung melenggang ke ruang tunggu. Dengan adanya kebijakan check-in online atau self check-in milik Air Asia membuat kita tidak perlu antri lagi di konter check-in. Tetapi kalau kita bawa bagasi, kita tetap harus mengantri ke konter untuk drop baggage. Pengecualian untuk pesawat yang terbang dari KLIA 2, walaupun kita sudah self check-in, untuk beberapa kondisi kita tetap diharusnya mengantri ke konter document check

Tiga: Tidak buang waktu untuk mengambil bagasi di conveyor belt. Terkadang setelah kita turun dari pesawat, kita harus menunggu lama bagasi kita untuk nongol. Kalau kita harus buru-buru mengejar jadwal bus/kereta, hal seperti ini bisa bikin gelisah.

Empat: Tidak ada resiko bagasi nyasar. Seringkali karena padatnya jadwal penerbangan, human error bisa saja terjadi sehingga bagasi kita nyasar. Masih mending kalau nyasar di flight berikutnya, setidaknya kita bisa tunggu. Kalau nyasar ke penerbangan lain, misal kita mau ke Kuala Lumpur tapi bagasi kita nyasar ke Bangkok? Kan gawat. Hehehe.

Lima: Tidak ada resiko bagasi rusak/dirusak. Sering kita mendapati berita bahwa koper atau tas rusak karena ulah oknum nakal di bandara. Memang kalau sudah masuk ke bagasi, kita tidak punya kontrol sama sekali dengan bagasi kita. Walaupun sudah digembok, masih bisa disobek. Bahkan apabila isi bagasi kita ada yang rapuh atau mudah pecah, walaupun udah diberi stiker "fragile" tapi tetap ada resiko rusak.

Timbangan & Pengukur Tas Kabin
Baiklahpacking time! Untuk Air Asia, ketentuan size bagasi kabin itu tidak boleh lebih dari 56cm x 36cm x 23cm. Biasanya ransel standar ukuran 25-30 liter dan untuk koper sekitar 16-20 inch. Dahulu, siapalah juga yang bakal detail mengukur satu persatu? Dahulu, berat 7 kg pun juga tidak akan ditimbang tiap penumpang, yang terpenting adalah soal ukuran, size koper/tas jangan mencolok, terlalu besar misalnya. Peraturan jaman dahulu memang sedikit longgar, akan tetapi, mulai 15 Maret 2017 AirAsia mengeluarkan kebijakan baru yang cukup ketat!

Tas/Koper harus cukup dan bisa masuk ke Baggage Meter
Peraturan lama AirAsia, membolehkan kita membawa 7kg bagasi kabin ditambah dengan  1 hand baggage. Akan tetapi, peraturan baru mengharuskan jumlah total bagasi kabin dan hand baggage adalah 7kg. Jadi peraturan lama adalah 7kg + hand baggage, sedang peraturan barunya adalah bagasi kabin + hand baggage = 7kg. Dan yang terbang melalui KLIA2 akan ditimbang baik di konter luar maupun konter dalam (paska imigrasi) Tentu saja, yang over baggage akan dikenakan denda yang lumayan.


Peraturan baru bagasi kabin
Dari info yang beredar di internet, pemberlakuan kebijakan baru tersebut menyebabkan terjadinya antrian yang cukup panjang di KLIA2. Pihak KLIA2 akan menimbang secara rinci berat dari tiap bagasi kabin.

Image via Facebook
Update terbaru, Lion Air dan Wings Air juga menerapkan peraturan baru yang pada intinya mirip dengan peraturan bagasi pada LCC seperti AirAsia dkk. Terhitung sejak 8 Januari 2019, penumpang Lion Air tidak lagi mendapat bagasi 20 kg secara percuma alias gratis. Begitu pula penumpang Wings Air tidak lagi mendapat bagasi 10 kg secara gratis untuk dimasukkan ke bagasi pesawat. Bagasi kabin tetap gratis dengan syarat berupa satu buah tas jinjing dengan dimensi 40 cm x 30 cm x 20 cm dan dengan beban tidak melebihi 7 kilogram. Tentu saja kita diwajibkan membeli prepaid-baggage agar tidak kena denda pada saat check-in. Yak, denda kelebihan beban lebih mahal berkali-kali lipat daripada membeli prepaid-baggage. Mulai 15 Januari 2019, Thai Lion Air juga memberlakukan peraturan yang sama. Silakan kunjungi laman resmi maskapai untuk info selengkapnya.
 
Dikutip dari laman LionAir.co.id


Nah, agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan tersebut, berikut tips packing yang biasa saya gunakan. Kebetulan selalu berada dibawah 7kg, hanya di kisaran 5-6 kg itupun sudah termasuk tripod untuk kamera saya. Oya, tas yang saya pakai adalah tas ransel ukuran 25 liter. Untuk memastikan ukuran dan berat tas, biasanya di bandara sudah disediakan timbangan beserta ukuran batasan. Yang jelas, tips saya ini lebih kepada menata barang bawaan supaya muat di tas kabin. Berikut skema grafisnya:

Skema grafis packing

1. Kaos/Kemeja. Untuk traveling sekitar 4 harian, bawalah kaos/kemeja secukupnya. Demi ruang yang cukup di tas ransel, biasanya saya melipat kaos/kemeja menjadi 3-4 lipatan. Hampir seperti digulung, jadi hemat tempat. Bawalah pakaian secukupnya misal untuk kaos bepergian, untuk tidur, dan kaos cadangan untuk ganti andaikan basah terkena hujan.

2. Handuk. Biasanya handuk dan perlengkapan solat saya taruh dipaling bawah. Tidak semua hostel backpacker menyediakan handuk, jadi alangkah baiknya kita membawa handuk ukuran sedang. Lipat secukupnya. Begitu juga dengan perlengkapan sholat seperti sajadah dan sarung. Pada bagian ini bisa juga ditaruh jaket. Tetapi untuk saya, jaket lebih sering saya pakai. Selain mengurangi berat ransel, sebagai orang tropis, saya masih perlu jaket di pesawat. Hehehe.

3. Underwear. Saya biasa menggunakan pakaian dalam sekali pakai (disposable brief). Selain hemat tempat karena biasa dikemas dalam bentuk gulungan kecil, kita bisa membuangnya sehingga kita bisa menghemat tempat di tas kita ketika pulang. Disposable brief bisa didapat dengan harga cukup murah di mini market terdekat tersedia berbagai ukuran baik untuk laki-laki maupun perempuan. Biasanya berisi 5-7 buah.

4. Toiletries. Perlengkapan mandi, termasuk parfum, dan lain-lain ada baiknya dikemas dalam toiletries case. Perlu diingat, apabila dibawa ke dalam kabin, toiletries yang bentuknya cairan, maksimal cuma boleh 100ml per-item. Dan ini dihitung dari kemasannya, jadi walaupun sudah dipakai dan tinggal sedikit, tapi kalo kemasannya lebih dari 100ml, biasanya tetap akan disita. Biasanya peraturan ini sangat ketat dalam penerbangan internasional. Ada baiknya pula untuk menambah keamanan, kita bisa menambahkan sealed plastic.

5. Celana. Biasanya saya hanya membawa 1 celana dalam tas saya, tapi kalian bisa saja menambahkannya menjadi 2-3 sesuai kebutuhan. Celana yang saya bawa adalah celana kain berukuran pendek. Untuk celana panjang yang berbahan jeans, biasanya saya pakai dalam perjalanan, mengingat bahan jeans/denim biasanya lebih berat dan akan makan tempat. Usahakan untuk melipat celana dalam lipatan yang cukup banyak.

6. Sandal. Urgensi membawa sandal dikarenakan rata-rata hostel backpacker menggunakan shared bathroom sehingga kita perlu sandal untuk bolak balik dari kamar ke kamar mandi. Sandal juga sangat berguna ketika musim hujan. Sayang kan sepatu kita harus dipakai hujan-hujanan

Berikut adalah barang-barang yang biasa saya bawa ketika packing. Saya urutkan dari yang paling rawan disita yaitu toiletries. Ada panduan internasional untuk cairan, aerosol dan gel.

Panduan internasional untuk cairan, aerosol dan gel

Untuk toiletries saya biasa membawa perlengkapan serba mini termasuk untuk parfum dan deodoran. Semua botol maksimal berukuran 100ml. Ada baiknya membawa shampo sachet agar lebih mudah dikemas. Koyo adalah sahabat saya untuk menghilangkan pegal dan plester untuk jaga-jaga barangkali lecet setelah berjalan kaki seharian. Oya, toiletries tadi bisa ditambahkan kantong plastik bersegel. 


Toiletries 1
Toiletries 2




Toiletries 3
Untuk handuk saya biasa membawa yang ukuran kecil agar menghemat tempat. Saya sih menyarankan untuk bawa diposable brief, mudah dibawa dan bisa kita buang setelahnya. Dan yang perlu diperhatikan adalah, harganya cukup murah! Selain disposable brief, saya juga selalu membawa tisu basah. Tisu basah ini sangat berguna ketika hendak menggunakan toilet di luar negeri. Terutama untuk urusan (maaf) cebok. :p



Contoh diposable brief dari salah satu minimarket
Biasakan membawa obat pribadi minimal vitamin c untuk jaga kondisi. Dan karena orang pintar minum Antangin, maka saya selalu bawa. Hehehe. Tak lupa juga saya ikut mengemas rupa-rupa penghangat seperti minyak kayu putih, koyo dan plester. Yah, sekedar jadi well prepared traveler tidak ada salahnya tho?


Medical stuff
Untuk urusan daya, jangan lupa membawa travel universal adapter. Colokan listrik tiap negara kan beda-beda, jadi dengan travel universal adapter kita tidak ribet lagi untuk urusan colok mencolok. Bawa juga powerbank untuk kebutuhan gadget kita.


Untuk kaos, seperti skema grafis diatas, saya lipat sampai 3 lipatan. Usahakan bawa kaos yang nyaman dan breathable mengingat umumnya kita akan banyak jalan kaki dan berkeringat.



Kemudian ada bawaan opsional. Biasanya saya bawa 3 benda ini, tisu, botol minum dan sebuah comfort kit. Untuk tisu, selain tentu saja untuk mengelap keringat, di beberapa negara seperti Singapura, tisu bisa kita digunakan untuk booking meja di hawker center. Jadi tinggal taruh tisu di meja yang akan kita duduki, kemudian carilah makanan yang akan dibeli, maka meja kita akan aman dari serbuan pembeli yang lain.


Eco friendly tissue
Saya juga selalu membawa botol minuman. Meskipun tidak semua negara menyediakan air minum gratis, tetapi biasanya penginapan kita menyediakan. Jadi lumayanlah, untuk mengurangi pengeluaran kita bisa mengisi ulang botol minuman kita. Jangan lupa dikosongkan ketika akan boarding.


Botol minum
Kemudian comfort kit dari Air Asia yang isinya penutup mata, inflatable pillow, dan selimut. Yang sering saya pakai sih sebenarnya hanya penutup mata dan inflatable pillow. Biasanya karena menginap di dorm, lampu seringkali tetap dinyalakan, sehingga penutup mata akan sangat menolong saya untuk tidur lelap. Bantal leher ini juga memberikan kenyamanan dalam sandaran duduk kita entah dalam penerbangan atau perjalanan darat seperti bus dan kereta. Untuk selimutnya malah sering saya gunakan sebagai sajadah untuk sholat. Hehehe.


Comfort kit dalam 1 buntalan (kiri) berisi eye shade, inflatable pillow dan selimut
Nah, mudah-mudahan tulisan saya dapat menambah pengetahuan soal packing terutama 7kg packing untuk budget traveler. Mari usahakan dengan maksimal agar tidak over-baggage, dendanya cukup mahal. Seperti yang terjadi pada teman saya dalam sebuah "pengakuan" melalui laman medai sosial F*acebook berikut. 

  Oke, sekian postingan tips & trik dari saya. Selamat packing dan selamat jalan-jalan!



credit to: Pensamentodedito go check his blog here!

You Might Also Like

79 komentar

  1. Brow, saya mau tanya ni.. Bagasi yg free 7 kg, itu bagasi kabin atau gmn y? ...
    Trs klo dperboleh kn bawa dua bagasi , itu total nya 7 kg apa masing2 7 kg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya itu free bagasi kabin. Hanya 1 tas/koper kabin. Kalaulah ada 1 bag lagi paling handy bag serupa tas slempang atau tas yang bisa ditenteng

      Hapus
  2. Mau ty,koper ukr 20 inc blh masuk kabin kan?

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. 20 inc itu dihitung pjg ksluruhan dari roda.. ato cm koperny aja.. aq lupa ukuran koper q 20 ato 22 wkt beli kmren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya ukuran kopernya saja. Kalau ragu, pas di bandara bisa coba di penimbangan yang tersedia. Koper 20 inch biasanya pas masuk di timbangannya.

      Hapus
  6. yang dimaksud plastik bersegel itu apa ya?
    terimaksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Plastik yang ada seal/segel/penutup di bagian atasnya. Googling saja plastik klip, nanti ada gambarnya bro.

      Hapus
  7. Mau nanya kalau tas ransel itu udh termasuk 7 kg sm koper? Apa koper beda 7kg ransel bebas? Trs kalau bawa tas 1 ransel ga kena cas lagi kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketentuannya adalah 1 tas kabin (which is 7kg max) dan 1 hand baggage bisa berupa tas laptop/tas jinjing/tas kamera. Jadi kalo kamu udah bawa ransel, aturan umumnya kamu cuma boleh bawa 1 hand baggage aja.

      Hapus
  8. Bro
    Kalo tas yang dibawa dimensi nya anggaplah lebih 5 cm masing-masing panjangxlebarxtinggi dari ketentuan yang ada. Tapi beratnya kurang dari 7 Kg. Masih lolos kan masuk ke kabin bagasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cenderung lolos sih kalo ukuran beda dikit, apalagi cuman imigrasi Indonesia, pasti lolos. Diseputar ASEAN yang agak teliti cuman di Singapore aja.

      Hapus
  9. Halo, sorry mau tanya. Kalo koper ukuran 22 inch masih boleh masuk kabin gak ya? Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai.. untuk AirAsia ketentuan bagasi kabin-nya berukuran 56x36x23 yang mana itu adalah ukuran 20 inch. Walaupun 22 inch nggak beda-beda banget sama 20 inch tapi perlu waspada juga mengingat AirAsia akhir-akhir ini lagi ketat. Untuk maskapai lain, bisa kontak langsung aja CS-nya. Semoga membantu.

      Hapus
  10. Mas kalo carrier ukuran 35l bisa masuk kabin gak ? Dengan ukuran dimensi lebih 5cm, untuk dipake 4harian kira2 bkal lolos ga? Tq

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau lebihnya nggak banyak, kemungkinan besar lolos. Bedanya engga keliatan banget, cuma ya selama masih dalam batas 7kg aja beratnya.

      Hapus
  11. Sore, mau tanya ya, Mas Oryza. Kalau tripod mini & monopod, aman kah untuk masuk kabin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya peraturan imigrasi terbaru,sekarang tripod dan barang-barang serupa tongkat harus masuk bagasi.
      *pengalaman flight 11 Mei kemarin*

      Hapus
  12. Bang kalo misal bawa carrier 40L sama koper 20" masih bisa masuk kabin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dua-duanya enggak mungkinlah. Salah satu aja. Carrier ukuran segitu masih mungkin lolos di Indonesia, di Singapore/Kuala Lumpur pasti ditimbang dulu, lebih dari 7kg ya siap-siap bayar denda.

      Hapus
  13. Bagus sekali mas sangat terbantu dengan tips-tipsnya. Meskipun cowok bisa rapi juga ya. Hehe
    Saya mau tanya. Rencana mau bawa koper 18-20inc lalu ditambah tas backpack yg kecil imut2 boleh kan ya?

    BalasHapus
  14. Bagus sekali mas sangat terbantu dengan tips-tipsnya. Meskipun cowok bisa rapi juga ya. Hehe
    Saya mau tanya. Rencana mau bawa koper 18-20inc lalu ditambah tas backpack yg kecil imut2 boleh kan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, terima kasih, senang sekali bisa membantu. Untuk imigrasi di Indonesia, yang kamu bawa tadi cenderung lolos kecuali memang lagi ada random check dan umumnya random check lebih ke aturan soal 7kg-nya, jadi usahakan perpaduan dua tas tadi engga lebih dari 7kg. Oya, untuk backpack imut nanti dibawa aja di tempat duduk atau ditaruh dibawah kursi.

      Hapus
  15. Gan kalo bawa koper 20" buat international flight yg transit di KLIA bisa gak ya masuk kabin? Pakenya Air asia..
    Soalnya kopernya sizenya lebarnya 37cm hehe sedangkan di web lebarnya maks. 36cm lebih dkit bgt sih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau koper, beda dikit biasanya masih lolos kok. Yang sering kena justru yang tas carrier karena biasanya mencolok ukurannya dan keliatan gembung.

      Hapus
    2. Jd kalo koper lebih2 dkit 1- 3 cm gpp kali ya kalo di KL hehe
      Tp disna sering ada pengecekan yg ketat gt ga sih gan? Kan kalo domestik mah sering amannya ya

      Hapus
    3. Di KLIA lumayan sering, soalnya pelancong nakalnya banyak, maklum hub utama budget airline di kawasan asean disitu. Dari beberapa cerita temen-temen yang kena pengecekan, rata-rata bukan ukuran. Tapi timbangan. Sempat strick 7kg, tapi makin kesini tolerable, 7.5kg masih di lolosin.

      Hapus
  16. Mas, senen besok cus ke BKK transit KL. Sbnrnya sih carrier ga keliatan gede dan mmg ukuran kabin, cm stlh ditimbang dg tas laptop, total beratnya 8kg. Aman ga ya? Apa perlu tambahan bagasi ya? Tp, syg jg duitnya..hehe.. Ditunggu sarannya.. Makasiihh... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di bandara Indonesia, pas nggak ada random check sih aman, selama masih gendong-able. Dan kalau pake Air Asia fly-through di KLIA2 juga bakalan aman kecuali kudu keluar imigrasi dan re-check in.

      Hapus
    2. Gendong-able sih.. Tp, ini tiketnya beda kode booking, jadinya tetep keluar imigrasi & re-check in.. Hehe. Baiklah.. Thanks infonya, mas.. 🙇

      Hapus
  17. mas bro, maksudnya max bw cairan 100ml itu per item/benda ya?bukan total smw cairan yg dibawa..jd misal di dlm toiletries ada sampo sachet,sabun cuci muka,sama pasta gigi..trus ditambah obat2an ky antangin n minyak kyu putih yb mini..aman kan?ttp blh masuk kabin..
    trims..*maklum newbie

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya di hitungnya per-item alias per-kemasan barangnya. Misal minyak kayu putih itu dihitung 1 item.

      Hapus
  18. waktu itu saya ke bangkok pas pulang berat koper kabinnya lebih dari 7 kg, tapi untungnya sih ga kena timbang XD

    BalasHapus
  19. Mau tanya dong hehe kalau kopernya aja udah 7 KG, terus bawa kayak tas kecil hand bag kecil gitu tp isinya agak berat, karena ada powerbank tissu dll bisa gak ya? Apa 7 KG itu harus udh digabung antara hand bag kecil itu dan koper?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mengacu ke peraturan, kombinasi dari dua tas itu 7kg. Tapi di Indonesia masih cukup tolerable kok di Singapore/Malaysia pun seringkali begitu. Kalau pas ada sidak aja sih baru bener-bener ditimbang. Di Indonesia jarang walaupun beberapa kali terjadi di CGK/DPS. Di Malaysia terutama KLIA paling sering dan "korban"-nya cukup banyak.

      Hapus
  20. Ni pertamakalinya sy mau ke Malaysia bertiga sama suami & balita 1. Rencana sih bw 1 koper size 18", 1 koper size 20" dan 1 ransel biasa(yg biasa dipake suami kerja). Kira2 lolos ga y wkt pmriksaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, maaf baru bales. Kalau mengacu size, harusnya lolos pemeriksaan kok. Bandara di Indonesia masih cukup tolerable, pun di Singapore/Malaysia kecuali emang lagi ada inspeksi. Semoga jalan-jalannya menyenangkan!

      Hapus
  21. Harga bagasi kalau beli di klia2 brp ya? Saya cuma dpt bagasi kabin 7kg.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang paham berapa nominalnya, tapi karena beli langsung di Airport biasanya seharga denda kelebihan bagasi, yang pastinya lebih mahal. Mungkin ada baiknya, bila sudah terlanjur beli tiket tanpa bagasi tambahan, pre-book saja via website AirAsia lewat opsi manage my booking/web check-in. Semoga membantu.

      Hapus
  22. Informants sangat membantu terutama soal aturan baru 7kg cabin as a total weight of 2 bags. OOT, Kl sy tiba di klia2 jam 1 pagi...bolehkah menunggu di klia2 sampai j 5pagi? Atau hrs lgsg keluar ke imigrasi? Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengacu pada aturan, transit passenger boleh banget nongkrong di KLIA2 tanpa harus keluar imigrasi. Tapi di jam dinihari agak sepi dan kurang nyaman untuk istirahat. Kecuali memang ada connecting flight, saya pribadi mending keluar imigrasi. Di sekitar konter check in banyak kursi untuk sekedar duduk dan istirahat, bahkan bagian terluar yang berkarpet banyak dipakai rebahan lumayan bisa merem sebentar. Hehehe. Atau bisa juga "numpang" di kedai 24 jam yang ada di sekitar departure hall. Semoga membantu.

      Hapus
    2. Thanks infonya. Oiya sy bkn transit passenger yg nunggu connecting flight. Cm mau jln2 di KL tp ga mau lgsg ke hotel stlh tiba j 1 pagi di KLIA2. Khawatirnya disuruh lgsg keluar ke imigrasi krn bkn transit passenger spt kalau di Changi. Nah kl di KLIA2....blh nunggu di airport nya ga selama 4 jam bila bkn transit passenger?

      Hapus
    3. Boleh kok. Cuman jam segitu di dalem sepi. Mending keluar imigrasi nongkrong di sekitar departure hall/konter check in, selain banyak tempat istirahat, banyak orang juga disitu. Pernah beberapa kali nginep disitu juga. Hehehe.

      Hapus
  23. P x l x t koper ku 38 x 25 x 51 bisa masuk cabin ga ya gan???... ini koper kosong aja beratnya udah 2,5kg lebih kayanya😓 ..mohon pencerahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ukuran maksimal carry-on baggage itu menurut aturan 58 x 46 x 23 cm dengan berat maksimal 7kg. Beda maskapai beda peraturan, ada yang 2 pcs total 7kg,ada juga seperti Scoot yang 7kg + personal bag dengan total 10 kg (7+3). Kadang kelebihan 0,5 - 1 kg itu tolerable kok. Cuman, memang kalau sedang "ketat" 0,5 kg pun bisa jadi masalah. Jadi, pintar-pintarlah dalam packing.

      Hapus
  24. Kak saya mau tanya,saya ada rencana pergi ke korea korea naik air asia, mau bawa tas backpack 31lt (isinya dikit cuma paspor,botol minum, obat) niatnya buat jalan2 disana biar ga ribet makanya bawa yg rada gedean dan bawa 1 koper 19 inch, kira2 bakal dibolehin ga ya ? Terimakasih kak sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harusnya bisa banget.. Cuman perlu diperhatikan berat kopernya aja. Terutama nanti ketika transit di KLIA, siapa tahu ada pemeriksaan. Selebihnya, kalau melihat backpack dan koper ukuran segitu, sudah bisa dipastikan lolos.

      Hapus
  25. Hallo. Kalau bawa carrier (tas gunung) osprey ukuran 50 L kira-kira bisa di bawa ke kabin gak ya? Kalau berat kurang dari 7kg. Penerbangan nasional. mohon info. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau penerbangan nasional biasanya aman-aman aja kecuali petugas bandaranya jahil. Palingan kalo pas di x-ray isinya ada yang aneh baru disuruh masukin bagasi. Toh untuk rute domestik bagasi dapet gratis 15kg.

      Hapus
  26. Boleh bertanya. Kalau bawa 1 tas backpack yg ukuran gak terlalu besar dan bawa 1 tas jinjing isi oleh2 boleh masuk kabin gak?? Apa 2 tas dijadiin 1 bobot max 7 kg? Mohon dijawab ya. Makasih ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru berbalas. Aturannya memang 2 tas berjumlah total 7kg, tapi biasanya untuk oleh-oleh ada pengecualian kok. Dan lagi, pengecekan 7kg seringkali random, kadang ada kadang engga.

      Hapus
  27. Bang mau tanya, kalo koper 20" beratnya udah 7kg. Trus saya bawa DSLR ditenteng gitu boleh nggak?
    Ntar kamaera nya ditimbang juga nggak?

    Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pas ada pengecekan pasti ditimbang, tapi sejauh ini tas dslr-ku aman aja berdampingan sama backpack.

      Hapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  29. Kalau bawa backpack 16l sama carry-on bag bisa lolos nggak? Mohon pencerahannya. Thanks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget.. Aku bawa backpack 25l + 1 tas dslr juga lolos kok..

      Hapus
  30. kak klo tas yg isinya dompet hp paspor itu ditimbang dan trmasuk bagasi kabin tidak ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya tidak ditimbang. Kecuali ketika ada pemeriksaan akan digabung untuk ditimbang dengan kombinasi bagasi kabin + hand baggage = 7kg totalnya.

      Hapus
  31. Halo mas.
    Saya mau solo traveler pertama kali ni. Nah bingung soal tas.
    Saya beli tas 45L untuk traveling merek torch.
    Nah bakal lolos gak tuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 45L cukup gede ya kalau ukurannya, tapi selama masih 7kg (lebih-lebih dikit) amanlah..

      Hapus
  32. Mo nanya dong, saya kmaren beli tas eiger 40 liter ukuran 34.5 x 23 x 55 cm. Rencana mau terbang ke tokyo naik ana, kira2 boleh masuk kabin ngga ya, takut imigrasi indo sama jepang ketat, maklum pertama kali naik pesawat, hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru sempat balas. Sebagai maskapai full service (bukan LCC seperti AirAsia) ANA ngasih gratisan bagasi sampai 25kg. Jadi kalau engga kebawa ke kabin toh masih bisa dimasukin bagasi dengan gratis.

      Hapus
  33. hallo...
    klu koper 20' isi pakain Kira2 beratnya barapa kg...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Koper 20 inch kalau penuh pakaian umumnya lebih dari 8kg. Maaf baru terbalaskan, blognya sempat vakum.

      Hapus
  34. Kak mo tanya, terbang pake air asia, bawa tas carier uk 60L berat kurang dri 7kg, penerbangan antar pulau aja kira2 lolos ngga ya kak? Thanks kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk rute domestik, penumpang airasia dapat bagasi gratis 15kg. Jadi sekiranya lebih dari 7kg dan tidak dapat masuk kabin, masukin ke bagasi aja. Maaf baru terbalaskan, blognya sempat vakum.

      Hapus
  35. Kak, koper saya size 21" merk bagasi dgn dimensi 5,5x37x24.5
    Tujuan semarang-surabaya dgn maskapai wings. Apakah lolos masuk kabin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru sempat balas. Belum pernah naik Wings, tapi harusnya lolos walaupun bagasi pesawat jenis ATR agak sedikit lebih kecil.

      Hapus
  36. Mas saya mau tanya, kalau misalnya tinggi koper saya lbh 3 sampai 5 cm ,bs masuk kabin pesawat gak ya, soalnya tas merek president rodanya lbh besar dibandingkan merek polo, makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf baru sempat bales. Koperku juga presiden dan sejauh ini tidak masalah.

      Hapus
  37. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  38. Mas aku beli tas merek torch 45 lt berat kurang dari 7kg, dan yang 1 small bag kaya ransel kecil gitulebarnya kelebihan 6cm dri ukuran yg ditentukan untuk penerbangan international ke tokyo loloskah oleh pihak bandara?
    Dan untuk masalah barang cair dimasukin ke plastik itu plastiknya dari bandara atau kira harus membawa sendiri ?*maaf ya mas banyak pertanyaannya pertama kali sih ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, maaf baru bales. Ukuran segitu harusnya lolos, apalagi emang udah ditimbang 7kg. Umumnya lebih dikit masih ada toleransi, pernah 7,6kg dilolosin, tapi sebisa mungkin ya jangan lebih, takutnya pas kena pemeriksaan, sayang kan kena denda. Untuk plastik emang harus beli dan nyiapin sendiri, murah kok 1 bijinya eceran nggak nyampe 3rb.

      Hapus
  39. Mas mau tanya itu yg catatan penting di air asia beberapa barang yang diikat atau dibungkus jadi satu tidak akan dianggap sebagai satu buah bagasi kabin? Mksdnya apa ya mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Contoh sederhananya kamu beli sekardus Indomie, sekardus bakpia, dan sekardus kecil berisi gantungan kunci, kamu iket bareng jadi satu tentengan, itu nggak bakal dihitung 1 bagasi kabin. Akan terhitung 1 bagasi kabin kalau kamu hanya bawa 1 kardus saja. Gitu kira-kira penjelasannya.

      Hapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram