Flight Report: Scoot TZ302 (Singapore-Bangkok)

5/15/2016 11:35:00 PM

Banyak pilihan penerbangan menuju Bangkok dari Singapura. Tetapi tidak banyak maskapai yang menggunakan Boeing 787 Dreamliner. Salah satunya adalah Scoot Airlines. Scoot adalah maskapai penerbangan low-cost yang merupakan anak perusahaan dari Singapore Airlines. Demi pengalaman terbang pertama dengan pesawat Dreamliner, saya memilih Scoot. Scoot-off to Bangkok, yay!


Scoot Airlines
Scoot menempati counter check-in di Terminal 2 Changi. Petugas check-in yang melayani saya, begitu menerima paspor, langsung berganti dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang cukup fasih. Bukan aksen Melayu yang lumrah diucapkan oleh orang Singapura. Tidak sempat menanyakan apakah dia orang Indonesia, begitu saya mendapatkan boarding pass, saya langsung joget-joget menuju imigrasi. Oya, penerbangan ini menuju Bangkok melalui Bandara Don Mueang (DMK), bukan melalui Bandara Suvarnabhumi (BKK). Don Mueang ini adalah bandara khusus bagi maskapai low-cost, seperti halnya KLIA 2 di Malaysia.

Boarding Pass
Tadi petugas check-in memberi tahu bahwa akan ada sedikit keterlambatan jadwal penerbangan. Sembari berjalan menuju Gate F50, saya sempat browsing bahwa pesawat saya nanti merupakan rotasi dari nomor penerbangan TZ189 dari Tianjin. Dan dari FlightRadar-lah saya tahu bahwa pesawat hari ini adalah Boeing 787-9 Dreamliner dengan nomor registrasi 9V-OJA. Pesawat yang baru berumur 1.3 tahun dengan first flight-nya bertanggal 12 Januari 2015.

Coming late, eh?
Our big yella fella!
Pesawat dengan nose-name Dream Start ini datang sekitar pukul 17.30 SGT. Penumpang baru boarding sekitar pukul 18.00 SGT 

Economy Class Seat
Load factor-nya sepertinya 100% mengingat ini adalah penerbangan akhir pekan.Saya duduk di kursi 35A. Seperti biasa, window seat. Satu penerbangan Scoot mampu mengangku 375 penumpang yang terbagi dalam tiga kelas penerbangan. Yaitu 35 seat untuk ScootBiz, 45 seat ScootinSilence dan 295 seat ekonomi. Kursi standar di Ekonomi memiliki rata-rata 31" seat pitch dan lebar 18", jauh lebih luas daripada rata-rata maskapai low-cost lainnya. Kesan pertama menaiki Dreamliner ini adalah "Roomy". Seakan lebih lega dari kakaknya varian Boeing 777. Tersedia layanan wi-fi onboard juga lho!

Scoot Cafe & Inflight Magazine
Ada beberapa hal lain yang menarik dari pesawat 787 Dreamliner, salah satunya adalah electrochromic windows-nya. Umumnya pesawat menggunakan penutup jendela yang bisa ditarik ke arah atas/bawah, tetapi di 787 Dreamliner, jendela yang juga berukuran lebih luas ini menggunakan sistim elektronik. Tapi bukan artinya pula bahwa penutup akan turun/naik sendiri dengan tekan tombol.

Electrochromic Windows
Kaca jendela 787 Dreamliner menggunakan lapisan gel yang bisa bereaksi secara kimiawi untuk membuat jendela bisa terlihat bening atau sebaliknya (gelap). Tombol yang diletakkan di bagian bawah jendela terdiri dari 2 bagian dimana anda bisa mengatur tingkat kecerahan jendela dalam beberapa tingkatan. Selain memang terlihat canggih, kaca jendela dengan sistem ini juga memungkinkan kita untuk masih bisa melihat pemandangan di luar walaupun di set dalam kondisi gelap, sederhananya sama seperti kita memasang kaca film yang gelap di mobil.

787 Dreamliner Has Big, Electronically Dimmable Windows
Salah satu fasilitas lain di 787 Dreamliner ini adalah tombol seat ini. Biasanya tombol-tombol ini berada di overhead cabinet dekat dengan pengaturan AC. Lewat tombol ini akan memudahkan kita apabila kita perlu memanggil FA ataupun menyalakan lampu. Menyebalkannya, karena berada disandaran tangan, seringkali ini tombol ini tidak sengaja tertekan. Jangan kaget kalau tiba-tiba lampu menyala sendiri atau ada FA mendatangi kita.

Seat button
Pesawat take-off sekitar pukul 18.30 SGT. Begitu pesawat mencapai cruishing altitude, FA segera membagikan form imigrasi Thailand untuk diisi. Form ini terdiri atas Arrival dan Departure Card. Arrival Card akan diminta saat memasuki Thailand sedang sebaliknya, nanti Departure Card akan kita simpan dan digunakan kembali saat kita akan keluar dari Thailand.

Form imigrasi Thailand
Scoot menamai FA mereka dengan nama Scootees. Dan para Scootees ini dibekali dengan keramahan khas bernama Scootitude. Untuk ukuran maskapai low-cost pelayanan para Scootees ini lebih dari sekedar FA biasa. Mereka ramah dan sangat friendly. Termasuk ketika mengantarkan pre-book meal saya. Got Scootitude? Yes, I am!

Singapore Signature: Hainanese Chicken Rice
Pre-book meal saya adalah Hainanese Chicken Rice. Ya, pilihan saya jatuh pada makanan khas Singapura ini. Lengkap dengan steamed bok choy, wortel dan sambal. Side dish-nya berupa Corn & Black Bean Salad dan es krim Häagen-Dazs.

Es Krim di ketinggian 40.000 kaki, why not?
Saking asyiknya menikmati es krim, saya sampai lupa, diluar jendela sana matahari sedang tenggelam menyuguhkan pemandangan yang luar biasa. Masih cukup silau, tapi electrochromic window ini bisa diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai fungsi filter lensa kamera Neutral Density. Senja di balik jendela pesawat yang menawan.

Beautiful, eh?

Segera setelah menyelesaikan suapan es krim saya, kamera saya arahkan terus ke arah jendela. Pesawat juga mulai descending dan jauh di bawah sana, nampak lampu-lampu kota mulai bercahaya. Sepertinya Pattaya yang ada dibawah sana, mengingat pesawat ini akan landing di Don Mueang sehingga tentunya melewati Pattaya masih terbang cukup tinggi.

Above Pattaya
Meskipun mengalami keterlambatan keberangkatan hampir 45 menit, sepertinya Pilot memacu pesawat dengan kecepatan diatas rata-rata. Sehingga 19.20 ICT (Indo-China Time) kami sudah landing, terlambat 15 menit dari STA (Schedule Time Arrived).

Welcome to Thailand!
Dua hal yang membuat saya terkesan dengan penerbangan ini. Pertama adalah pengalaman pertama saya dengan pesawat 787 Dreamliner yang sangat roomy. Kedua adalah Scootitude dari para Scootees. Membuktikan bahwa tidak semua FA dari maskapai low cost memberikan pelayanan yang minimalis. Jadi, mari kita mulai petualangan baru di Negeri Gajah ini. ไปเถอะ/bpai tùh/ = Let’s go!

You Might Also Like

6 komentar

  1. Hallo, mau tanya apakah harga tiket scoot sdh trmasuk aiport tax? Saya berencana ke bangkok dgn scoot dan ada transit di singapur. Nah apakah di bandara cgk maupun sin akan dibebankan biaya2 lain? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Umumnya, tiket penerbangan internasional sudah terintegerasi dengan airport tax. Baik yang melakukan booking melalui website resmi maupun booking agent serupa traveloka, tiket.com, dll.

      Hapus
  2. Hi ada info kah kalau bepergian beberapa orang dalam satu kode booking dengan scoot, duduknya terpisah ga yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai..
      Kalau bookingnya via webresmi, umumnya akan berada dalam 1 row yang sama. Tapi kalau booking via 3rd party application macam Traveloka/Tiket.com misalnya, akan ditaroh sesuai dengan ketersediaan kursi. Bisa aja sih, pas check-in di Changi minta tempat duduk, tapi ya lagi-lagi sesuai ketersediaan kursi. Oya, web-checkin juga ada fasilitas milih kursi cuma-cuma, syaratnya booking via web resmi-nya Scoot. Info lebih lengkap bisa cek disini https://goo.gl/VJzNth

      Hapus
  3. Saya sekali naik Scoot dari Sydney ke Singapura, naik Dreamliner 787.Kalau saya lebih suka Air Asia X, atau Jetstar yang dreamliner yang ada TV dan charger free (Denpasar - Melbourne). Asambackpacker01.com/Australia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Flight experience tiap orang barangkali berbeda-beda. Termasuk ketika membandingkan A330-nya AirAsiaX dengan B787 milik Scoot. Saya tentu lebih suka mesin RR Trent1000 milik Scoot, tingkat kebisingannya lebih rendah dan body B787 lebih roomy daripada A330 yang dipaksakan konfiguraai 3-3-3 dari konfigurasi umum 2-4-2. Tapi sekali lagi flight experience tiap orang bisa berbeda. Terima kasih sudah berbagi pengalaman di blog saya.

      Hapus

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Instagram