Sebelum sarapan, saya sempat melihat resepsionis sedang mengganti tulisan di papan "Today's Weather" yang berada di lobi. Sempat kaget terutama membaca 41/27 derajat disertai tulisan Damn Hot! di kiri bawah. 

Today's Weather Board

Dari penginapan saya langsung menuju stasiun BTS, rutenya dari Phloen Chit kemudian turun di interchange Siam untuk berganti BTS di Silom Line menuju Saphan Taksin, melanjutkan perjalanan menggunakan Chao Phraya Express Boat. Dikarenakan ini adalah hari kerja, maka sudah dipastikan jam pagi seperti ini akan sangat ramai. Dijamin akan uyel-uyelan di dalam BTS.

Packed like sardines! (Michael LaPalme via Flickr)

Setelah berdesak-desakan akhirnya saya sampai di Saphan Taksin. Stasiun BTS ini langsung terkoneksi dengan Sathorn Pier. Sebagai water taxi, Chao Phraya Express Boat ini menggunakan alat transportasi kapal untuk menuju ke beberapa Pier (dermaga) di sepanjang Sungai Chao Phraya.





Ada beberapa macam perahu disini, dibedakan dengan warna bendera yang ada pada bagian belakang perahunya. Ada bendera warna hijau, kuning dan orange. Tiap warna mewakili rute dan jam operasi tertentu. Info selengkapnya bisa dibaca disini. Umumnya turis akan ditawari tourist-boat yang sekali jalan dikenakan tarif 40 baht, dan untuk One Day River Pass 150 baht. Lumayan mahal, maka dari itu mari berenang gunakan alternatif lain yaitu menggunakan perahu yang biasa digunakan oleh orang lokal. Menurut info, gunakan perahu dengan bendera orange. Hanya 14 baht saja, hemat!

Sathorn Pier

Yellow Boat

Orange Boat

Dari Sathorn Pier ini umumnya wisatawan akan turun di Tha Thien (N8) yang dekat dengan Wat Pho. Dikarenakan saya mau ke Grand Palace dulu maka saya memilih untuk turun di Tha Chang (N9). Info selengkapnya soal rute Chao Phraya Express Boat bisa dilihat disini. Oya, yang menarik di Bangkok ini adalah kebanyakan dari kondekturnya adalah perempuan. Termasuk untuk bus dan songthaew yang kemaren saya naiki.

On duty

Selain kapal penumpang berbendera yang saya sebutkan tadi, ada tiga jenis lagi. Hotel Shuttle Boat, yang digunakan hampir semua hotel bintang lima top di sepanjang tepi sungai. Kapal antar-jemput gratis ini hanya mengangkut tamu dari dan ke hotel mereka melalui Sathorn Pier. Umumnya berbentuk wagu eksotis seperti ini.

Hotel Shuttle Boat

Kemudian Long Tail-Boat yang bisa disewa secara privat untuk balapan perjalanan yang lebih personal dan menyenangkan sepanjang Sungai Chao Phraya dan sekitar klongs (kanal) di sisi Thonburi dari sisi kota. Umumnya perahu ini berkeliaran di semua Pier utama termasuk Tha Chang Pier dekat The Grand Palace dan River City Shopping Complex Pier. Perahu jenis ini 'bertubuh' ramping dan sangat cepat. Tentu saja, mesin pendorong utama dari perahu ini merupakan mesin mobil yang di modifikasi. Bisa melaju lebih dari 80 km/jam. Mirip Rocket Boat di Kamboja!

Long-Tail Boat

Kemudian River Crossing Ferry yang merupakan perahu angkutan yang hanya melayani perjalanan dari satu sisi sungai ke sisi sungai lain. Jadi rutenya hanya bolak-balik disitu saja dengan tarif 3 baht. Feri penyeberangan yang paling populer berada di persimpangan antara Wat Pho dan Wat Arun di Tha Tien Pier.

River Crossing Ferry

Dari Tha Chang Pier, saya masih meratapi Wat Arun yang sedang dalam proses renovasi, sayang sekali. Dari sini ikuti saja jalan keluarnya dan jalanlah lurus mengikuti trotoar sampai ke pintu masuk Grand Palace. Saya kepagian, Grand Palace baru buka pukul 08:30. Tapi sudah banyak wisatawan mengantri. Yak, gerombolan wisatawan dari Tiongkok beserta tour-guide masing-masing. Bakalan rame nih!

Crowded AF!

More people are coming

Setelah menunggu beberapa saat, penjaga gerbang meminta para wisatawan mengantri. Agak rebutan. Tapi untung ada ada ibu-ibu dengan aksen singlish yang memanggil saya dan menyuruh mengantri di depan saya. "You're coming earlier than me, so you're here" sambil mempersilakan. Saya pun langsung joget-joget mengucap terima kasih dan mengantri. Antrian nomor 6 pagi ini. Not bad, huh?

Welcome to The Grand Palace

Beli tiket dulu

Tiket masuk Grand Palace

Tiket ke Pavilion of Regalia

Harga tiket masuk ke Grand Palace cukup mahal yaitu 500 baht. Kita akan mendapatkan 2 tiket. Untuk masuk ke Grand Palace-nya dan tiket untuk ke Pavilion of Regalia (yang sayangnya tidak say gunakan). Begitu masuk kita bisa mengambil brosur gratis untuk panduan berkeliling. Kompleks Grand Palace ini terdiri dari 35 objek yang bisa kita kunjungi, so huge! 

The Grand Palace map

Ketika saya masuk, suasana masih sepi, hanya segelintir orang. Rata-rata turis tertahan di pintu masuk karena mengenakan pakaian yang kurang sopan. Akan disediakan kain penutup (bagi perempuan) dan celana longgar (bagi laki-laki). Mirip berkunjung ke Pura di Bali lah. Tentu saja harus mengantri dulu. Jadi marilah kita nikmati suasana yang masih sepi ini dengan berteriak-teriak berfoto-foto.








Wisatawan mulai memadati area di sekitar Temple of Emerald Buddha. Berhamburan pasukan tongsis ada dimana-mana. Mari beringsut ke area utama Grand Palace. Matahari makin tinggi, panas makin menyengat dan saya teringat papan "Today's Weather" di penginapan. Damn hot! Setibanya saya di halaman Chakri Maha Prasat Hall, saya mendengar deru suara drum-band. Ah, Royal Guard akan berbaris untuk berganti shift jaga. 

Royal Guard

Hanya dalam hitungan detik wisatawan datang menyerbu dan mulai menghalangi arah bidikan kamera saya. Lebih baik mengalah dan mencari spot untuk menyaksikan proses pergantian shift. Sejurus kemudian saya baru sadar hanya membawa lensa wide jadi, ya Royal Guard hanya terpampang secuil di frame foto saya. Wew!



Saya menyesali satu hal, gara-gara mengejar Royal Guard, saya tidak memotret Chakri Maha Prasat Hall saat masih sepi. Wisatawan sudah berduyun-duyun dan saya menunggu hampir setengah jam untuk mendapatkan foto terbaik. Hasilnya? Ya, begitulah. Terlepas dari bidikan penuh kekecewaan di tengah sengatan terik matahari Bangkok (halah!) this is not my best shot so far. Tetap saja, sebuah bangunan yang megah.

Chakri Maha Prasat Hall

Royal Guard on post

Baru saja saya mau beranjak, tiba-tiba ada sekelompok wisatawan Tiongkok yang hendak berfoto dengan Royal Guard. Beberapa hanya berfoto disekitarnya saja. Dan yang paling norak kurang ajar adalah orang dibawah ini yang sampai naik mendekati Royal Guard-nya. Lihat saja muka Royal Guard-nya nggak nyaman gitu.




Nampak Dusit Maha Prasat Hall, persis seperti yang ada di Ancient Siam. Tentu saja ini adalah bangunan aslinya. Panas memang makin menyengat tapi mungkin karena sarapan yang cuman setangkup roti dan segelas teh, saya banyak berkeringat, persediaan air mineral saya habis dan saya lemas bercampur pusing. Masa mau pingsan di Grand Palace? Siapa yang mau gendong saya? Tadi saya melihat beberapa wisatawan ambruk pingsan dan saya tidak mau jadi bagian dari mereka. Saya beristirahat, duduk beberapa waktu di depan Dusit Maha Prasat Hall. Brosur The Grand  Palace saya gunakan sebagai kipas.

Dusit Maha Prasat Hall