Kuala Lumpur (Day 4) - Batu Cave, Central Market, Jalan Alor Part-2
1/24/2016 07:19:00 PMHari keempat kami mulai agak pagi. Kami mau ke Batu Cave untuk menyaksikan sedikit selebrasi Pongal disana. Untuk menjangkau Batu Cave kita bisa ambil Komuter dari KL Sentral langsung ke Batu Cave. Jarak tempuhnya hampir setengah jam perjalanan. Dari stasiun Batu Cave kita tinggal jalan saja ke arah timur mengikuti pintu keluar stasiun. Begitu keluar stasiun kita langsung akan ketemu dengan gerbang barat dari Batu Cave ini. Oya, mayoritas turis masih menganggap Batu Cave ini masih di Kuala Lumpur padahal sebenarnya sudah berada di wilayah Selangor.
KTM Komuter |
Halaman utama Batu Cave |
Sekumpulan burung dara |
Ada 272 anak tangga yang harus didaki untuk sampai puncak |
Masyarakat Tamil Nadu menapaki tangga sembari membawa persembahan |
Pemandangan di puncak |
Kami agak berlama-lama di puncak, selain karena ngos-ngosan kami sengaja menikmati pemandangan bagus dari sini disertai angin sepoi-sepoi. Dari Batu Cave, perjalanan kami lanjutkan ke Central Market. Ya, Central Market yang berada di daerah Pasar Seni ini didirikan pada tahun 1888 dan awalnya digunakan sebagai pasar tradisional (wet market). Central Market merupakan konsep pasar dalam ruangan. Pengunjung dapat menelusuri banyak bagian yang ada di dalam Central Market, dari Lorong Melayu, Straits Chinese, dan Lorong India yang terletak di sayap barat. Lantai kedua berisi food court dan butik. Intinya, kalau kamu mau cari oleh-oleh baik berbentuk suvenir atau makanan, disinilah tempatnya. Bagi yang punya kepandaian menawar, ada baiknya gunakan kepandaian kalian disini. Saya hanya mencari tiga benda untuk keperluan oleh-oleh disini; kopi, teh tarik dan coklat.
Central Market |
Inside Central Market |
Semenjak traveling ke Penang bulan September kemarin, saya jadi ketagihan white coffee. Dan konon salah satu pesaing berat Penang White Coffee adalah Old Town White Coffee yang diproduksi dari daerah Ipoh. Maka tentu saja saya beli sampai dua bungkus. Saya juga membeli sekaleng teh. Walaupun menyukai kopi, asupan teh saya lebih banyak. Dan teh yang diproduksi dari Cameron Highlands ini membuat saya tidak pikir panjang untuk membelinya. Saya juga beli coklat. Coklat yang sebenarnya sama dengan coklat merlion di Singapore karena sama-sama buatan Malaysia. Teman-teman saya juga memborong untuk kepentingannya sendiri. Hihihihi.
Belanjaan saya |
Malam harinya kita tutup dengan makan lagi di Jalan Alor. Sebenarnya tiap hari pun, pulang pergi ke hotel kami juga selalu melewati Jalan Alor. Hanya saja, Jalan Alor malam hari ambience-nya lebih dapat. Kedai yang pertama saya tuju adalah kedai Air Mata Kucing. Eits, tentu saja bukan berasal dari kucing yang menangis. Minuman khas Malaysia ini terbuat dari lengkeng. Buah lengkeng/klengkeng/longan inilah yang cikal bakal nama minuman ini. Biji buah lengkeng yang hitam dengan daging buahnya yang putih disebut mirip dengan mata kucing. Ramuan air mata kucing juga tak terlalu sulit. Selain buah lengkeng, minuman ini adalah campuran dari lo han kuo, buah kundur, gula dan air. Selain menyegarkan minuman ini juga berkhasiat mengobati panas dalam.
Air mata kucing |
Kedai Melayu dan Lok Lok Satay |
Jalan Alor |
0 komentar